stephen sanjaya
Tuesday, June 25, 2013
Wednesday, May 15, 2013
Memahami kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan informasi
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Kesulitan
memperoleh informasi akuntansi internasional
Keempat tahap
analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan prospektif)
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
(1) akses
informasi
(2) ketepatan
waktu informasi
(3) hambatan
bahasa dan terminology
(4) masalah mata
uang asing
(5) perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan.
- Akses Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi
lain yang juga berharga adalah
(1) publikasi pemerintah,
(2) organisasi riset
ekonomi,
(3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa,
(4)
organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat
berharga.
- Ketepatan Waktu
Informasi
Ketepatan waktu
laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran
pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam
ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam
mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa
dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan
kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan
saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Arti rekonsiliasi dan pengakuan bersama/timbal balik terhadap perbedaan standar akuntansi
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Rekonsiliasi dilakukan dengan cara penelusuran detail dari transaksi di
rekening koran, dibandingkan dengan detail di buku bank. Bila ditemukan adanya
perbedaan maka diambil tindakan untuk mengoreksi berupa penambahan transaksi
dibuku bank itu atau cukup diketahui karena akan terkoreksi dengan sendirinya
pda bulan yang akan datang.
Sejalan dengan penerbitan dan perdagangan saham internasional yang semakin
berkembang, masalah-masalah yang terkait dengan penyerahan laporan keuangan
dalam wilayah non domestic semakin menjadi penting. Beberapa pendukung
berpendapat bahwa harmonisasi internasional akan membantu menyelesaikan
masalah-masalah yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas Negara.
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
a.
Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi Negara asal, tapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di Negara asal dan di Negara dimana
laporan keuangan dilaporkan.
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
b.
Pengakuan bersama / timbal balik / resiprositas
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negeri asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara
asal. Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas
Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tisak seimbang” yang mana
memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu
ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestic.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang
didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
penjelasan pro dan kontra harmonisasi standar akuntansi internasional
Pendekatan yang hati-hati untuk menganalisis keinginan akan harmonisasi
internasional memperlihatkan bahwa biaya dan manfaat yang diperoleh
berbeda-beda dari satu kasus ke kasus yang lain. Mereka yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa
kedua yang sangat banyak digunakan diseluruh dunia. Namun demikian, meskipun
dapat dilakukan, kita tidak dapat memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau
bahasa umum lainnya harus digunakan untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih
yang sekarang ini digunakan di dunia.
Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negara.
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Sebagian besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS). Dan banyak pula negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
(a) Perjanjian internasional atau politis;
(b) Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara profesional);
(c) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negara.
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Sebagian besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS). Dan banyak pula negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
(a) Perjanjian internasional atau politis;
(b) Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara profesional);
(c) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Memahami perbedaan hamonisasi dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi
Dalam akuntansi
internasional ada standar yang harus diikuti, tetapi ada permasalahan yang
timbul yaitu akuntansi yang dipraktekan di satu negara tentu berbeda dengan
negara lainnya. Hal ini disebabkan karena metode akuntansi yang digunakan dalam
satu negara berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan , dan situasi ekonomi
dan social yang ada di suatu negara (pendapat ini diperkuat Sofyan Syafri
Harahap:2007;116). tapi tidak menutup kemungkinan bahwa suatu negara dapat
melakukan transaksi dengan negara lain, sebagai contoh sebuah perusahaan yang
berdiri di Singapura memiliki anak perusahaan di Indonesia, tentu pelaporan
keuangannya dapat berbeda. Oleh karena itu diperlukan standar akuntansi
internasional.
Namun, ternyata standar tersebut justru menimbulkan masalah baru. Adapun permasalahan yang mungkin timbul :
a. Penerjemahan standar
IFRS(Internasional Financial Reporting Standards) menggunakan bahasa Inggris dan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahaannya.
b. Ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional
Hal ini terjadi pada beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar Akuntansi masing-masing negara.
c. struktur dan kompleksitas standar internasional
IFRS mungkin akan menimbulkan kekhawatiran bahwa standar akan semakin tebal dan kompleks.
Adapun kelebihan IFRS bagi negara yang menganutnya
adalah sebagai berikut:IFRS(Internasional Financial Reporting Standards) menggunakan bahasa Inggris dan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahaannya.
b. Ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional
Hal ini terjadi pada beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar Akuntansi masing-masing negara.
c. struktur dan kompleksitas standar internasional
IFRS mungkin akan menimbulkan kekhawatiran bahwa standar akan semakin tebal dan kompleks.
a. Penghematan waktu dan uang,
Dengan adanya IFRS perusahaan dapat melakukan konsolidasi informasi keuangan dari negara yang berbeda, tanpa memerlukan dua pegawai yaitu yang mengerti standar akuntansi Indonesia dan standar akuntansi negara lain,
b. Dapat melindungi kepentingan masyarakat,
Hal ini disebabkan karena dengan adanya standar yang berbeda maka masyarakat yang mengharapkan keuntungan bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan perlakuan akuntansi,
c. Ekspansi ekonomi berlangsung dengan cepat,
Dengan adanya standar yang sama maka laporan keuangan di semua negara akan sama, sehingga tidak perlu penyesuaian lagi dan proses analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan pengambilan keputusan juga lebih cepat, yang pada akhirnya proses ekspansi pun menjadi cepat.
Saturday, March 9, 2013
perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi lainnya
Sejarah akuntansi
Internasional
Pada mulanya akuntansi diawali
dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada
abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan dianggap awal penciptaan
akuntansi. Pembukuan berpasangan merupakan praktik standar pencatatan transaksi
keuangan, proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke
dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan dalam
kegiatan bisnis yaitu pencatatan berganda (duble entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh Luca Paciolo pada tahun 1447 dan bukan akuntan tetapi
pendeta yang ahli matematika. Luca orang pertama yang mempublikasikan
pinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya yang berjudul :
summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita pada tahun 1994.
Namun banyak ahli sejarah
yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide
murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada
saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh,1998).
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca
menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia
namun hamper disemua negara eropa seperti Jerman, Belanda dan Inggris.Akuntansi model akuntansi belanda di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi perancis di polinesia dan wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis.. Paruh abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
Perbedaan yang terdapat dalam akuntansi internasional dengan akuntansi lain :
1.Yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (MultiNasional Company, yaitu sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat
disatu negara tetapi kantor cabang diberbagai negara maju dan
berkembang)
2. Operasi transaksi melintasi batas – batas negara.
3. Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Tiga Bidang Luas Akuntansi
Internasional
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan
mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi
keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas dan
transaksi , memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran
akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan
keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional
akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan
proses pengukuran dan komunikasi
3
kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam dimensi internasional
yang terus tumbuh, yaitu :
1. Faktor
lingkungan,
2.
Internasionalisasi dan disiplin akuntansi, dan
3. Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Peran Akuntansi
dalam Perdangangan dan Arus Modal
- Mempelajari akuntansi internasional merupakan salah satu upaya mengurangi perbedaan cara pandang terhadap akuntansi.
- Semua negara cenderung mengurangi hambatan perdangangan dan pengendalian modal / investasi
- Kemajuan IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam ekonomi, produksi dan distribusi
Sunday, November 18, 2012
Etika dalam auditing
KEPERCAYAAN PUBLIK
Kepercayaan masyarakat
umum sebagai pengguna jasa audit atas
independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan
masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata
berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga bisa menurun disebabkan oleh
keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi
sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara
intelektual jujur, bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak
mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya baik merupakan manajemen perusahaan
atau pemilik perusahaan.
INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi berarti
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,
tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang
objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.
Sikap mental independen
sama pentingnya dengan keahlian dalam bidang praktek akuntansi dan prosedur
audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor. Auditor harus independen dari
setiap kewajiban atau independen dari pemilikan kepentingan dalam perusahaan
yang di-auditnya.
Keadaan yang sering kali menganggu sikap mental independen auditor
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai seorang yang melaksanakan audit
secara independen, auditor dibayar oleh kliennya
atas jasa tersebut.
2. Sebagai penjual jasa sering kali auditor
mempunyai kecenderungan untuk memuaskan keinginan
kliennya.
3. Mempertahankan sikap mental independen
sering kali dapat menyebabkan lepasnya klien.
PERATURAN PASAR MODAL
DAN REGULATOR MENGENAI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK
Undang undang Pasar
Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik
yaitu, “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal memiliki peran yang sangat
besar terhadap perekonomian Indonesia. institusi yang bertugas untuk melakukan
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal di
Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam. Bapepam mempunyai
kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku
pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan
peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan
melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Salah satu tugas
pengawasan Bapepam adalah memberikan perlindungan kepada investor dari
kegiatan-kegiatan yang merugikan seperti pemalsuan data dan laporan keuangan,
window dressing, serta lain-lainnya dengan menerbitkan peraturan pelaksana di
bidang pasar modal. Dalam melindungi investor dari ketidakakuratan data atau
informasi, Bapepam sebagai regulator telah mengeluarkan beberapa peraturan yang
berhubungan dengan kereablean data yang disajikan emiten baik dalam laporan
tahunan maupun dalam laporan keuangan emiten. Ketentuan-ketentuan yang telah
dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan
Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang
Memberikan Jasa Audit Di Pasar Modal.
Ketentuan tersebut
memuat hal-hal sebagai berikut:
Jangka waktu Periode Penugasan
Profesional:
1. Periode Penugasan Profesional dimulai
sejak dimulainya pekerjaan lapangan atau penandatanganan penugasan, mana yang
lebih dahulu.
2. Periode Penugasan Profesional berakhir
pada saat tanggal laporan Akuntan atau pemberitahuan secara tertulis oleh
Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa penugasan telah selesai, mana yang
lebih dahulu.
Dalam memberikan jasa profesional,
khususnya dalam memberikan opini atau penilaian, Akuntan wajib senantiasa
mempertahankan sikap independen. Akuntan tidak independen apabila selama
Periode Audit dan selama Periode Penugasan Profesionalnya, baik Akuntan, Kantor
Auditor independen, maupun Orang Dalam Kantor Auditor independen:
1. Mempunyai kepentingan keuangan langsung
atau tidak langsung yang material pada klien, seperti: investasi pada klien
atau kepentingan keuangan lain pada klien yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
2. Mempunyai hubungan pekerjaan dengan
klien, seperti merangkap sebagai karyawan kunci pada klien, memiliki anggota
keluarga dekat yang bekerja pada klien sebagai karyawan kunci dalam bidang
akuntansi dan keuangan, mempunyai mantan rekan atau karyawan profesional dari
Kantor Auditor Independen yang bekerja pada klien sebagai karyawan kunci dalam
bidang akuntansi dan keuangan, kecuali setelah lebih dari 1 (satu) tahun tidak
bekerja lagi pada Kantor Auditor Independen yang bersangkutan, atau mempunyai
rekan atau karyawan profesional dari Kantor Auditor Independen yang sebelumnya
pernah bekerja pada klien sebagai karyawan kunci dalam bidang akuntansi dan
keuangan, kecuali yang bersangkutan tidak ikut melaksanakan audit terhadap
klien tersebut dalam periode audit.
3. Mempunyai hubungan usaha secara langsung
atau tidak langsung yang material dengan klien, atau dengan karyawan kunci yang
bekerja pada klien, atau dengan pemegang saham utama klien. Hubungan usaha
dalam butir ini tidak termasuk hubungan usaha dalam hal akuntan, Kantor Auditor
Independen, atau orang dalam Kantor Auditor Independen memberikan jasa audit
atau non audit kepada klien, atau merupakan konsumen dari produk barang atau
jasa klien dalam rangka menunjang kegiatan rutin.
4. Memberikan jasa-jasa non audit kepada
klien seperti pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan
akuntansi klien atau laporan keuangan, desain sistim informasi keuangan dan
implementasi, penilaian atau opini kewajaran (fairness opinion), aktuaria,
audit internal, konsultasi manajemen, konsultasi sumber daya manusia,
konsultasi perpajakan, Penasihat Investasi dan keuangan, atau jasa-jasa lain
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
5. Memberikan jasa atau produk kepada klien
dengan dasar Fee Kontinjen atau komisi, atau menerima Fee Kontinjen atau komisi
dari klien.
Sistim Pengendalian Mutu
Kantor Auditor
Independen wajib mempunyai sistem pengendalian mutu dengan tingkat keyakinan
yang memadai bahwa Kantor Auditor Independen atau karyawannya dapat menjaga
sikap independen dengan mempertimbangkan ukuran dan sifat praktik dari Kantor
Auditor Independen tersebut
Subscribe to:
Posts (Atom)